INIPOHUWATO.ID – Buntut kasus meninggalnya Bayi di Puskesmas Popayato beberapa hari kemarin, DPRD Pohuwato memberikan Warning kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato.
Pasalnya, ditemukan adanya indikasi kelalaian dari pihak Puskesmas terkait dalam menangani bayi tersebut.
Hal itu sebagaimana terungkap dalam Rapat dengar Pendapat (RDP) yang digelar DPRD Pohuwato dengan menghandirkan sejumlah pihak terkait dari Dinas Kesehatan, Dokter jaga, Dokter spesialis Anak, Pihak Puskesmas Popayato, beserta pihak keluarga Alhmarhuma bayi tersebut, Senin, (13/05/2024).
“Indikasi yang kami temukan dalam rapat tadi, ada kesalahan penanganan terhadap masalah kasus meninggalnya bayi tersebut,” kata Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, saat diwawancarai awak media usai Rapat.
Sehingga, Nasir pun memberikan peringatan keras kepada Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato. Sebab menurut Nasir, terinformasi bahwa Kadis Kesehatan ini jarang turun ke lapangan untuk mengontrol perkambangan Puskesmas.
“Dan itu keluhan. Kami berharap Kadis Kesehatan jangan hanya menunggu di tempat, lebih rajin turun ke bawah untuk mengotrol perkambangan setiap Puskesmas yang ada di Pohuwato. Guna mengantisipasi kasus seperti ini agar tidak terjadi lagi kedepan,” pinta Nasir dengan tegas.
Lebih lanjut Nasir mengatakan, terkait kasus ini sendiri DPRD Pohuwato mengambil langkah-langkah rekomendasi.
“Kami rumuskan pertama adalah membentuk Tim Investigasi, mengaudit di internal Dinas kesehatan, di internal ikatan Dokter Indonesia (IDI), di internal Ikatan Bidan indonesia (IBI) itu sendiri. Termasuk Pemerintah Daerah untuk melakukan peninjauan terhadap yang bersangkutan,” ungkap Nasir.
Langkah ini kata Nasir, merupakan upaya untuk menekan angka kematian bayi di Kabupaten Pohuwato.
“Mengapa ini diseriusi oleh DPRD, agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi di bayi-bayi selanjutnya. Karena angka kematian Bayi di Pohuwato itu kita tekan,” tandas Nasir.
Editor: Iskandar Badu