Kematian bayi yang terjadi beberapa hari kemarin di Kecamatan Popayato, menambah jumlah dari 6 menjadi 7 dari 1000 kelahiran di kabupaten Pohuwato. Angka ini cukup tinggi, karena dalam tahun 2024 ini baru bulan ke 5 (mei) angka kematian bayi di Pohuwato sudah cukup tinggi bahkan hal ini senada dengan penyampaian Dokter spesialis Anak, Dian, pada RDP kemarin yang sudah berada di zona merah.
Seharusnya dari kasus sebelumnya atau baru masuk di tahun 2024 ini sudah harus di proteksi sejak dini menurut Direktur Panua Gold Parnership, Rozlan Tawaa. Menurutnya, hal ini sudah menjadi tugas Puskesmas secara Preventif. Puskesmas memiliki bidan desa Petugas Gizi dan dibantu oleh kader kesehatan,dan Kader Pendamping Keluarga di semua desa sekabupaten Pohuwato, Puskesmas memiliki tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung kecamatan sehat sebagai mana termaktup dalam permenkes nomor 43 tahun 2019. olehnya tidak ada alasan untuk tidak dilakukan pencegahan sejak dini. Bahkan hal ini pula menjadi amanah RPJMD Kabuapten Pohuwato di bidang Kesehatan.
Lebih lanjut Direktur Panua Gold Parnership menyampaikan, persoalan kematian bayi dari kesimpulan RDP yang di Pimpin langsung oleh Ketua DPRD pada senin 13 mei 2024 kemarin di simpulkan bahwa :
- kematian bayi terjadi karena indikasi kelalayan dan penanganan tak sesuai SOP.
- Yang melaksanakan tugas pada saat itu melalui kepala puskesmas dan pengakuan dokter yang bertugas tersebut bahwa belum lama bertugas di PKM Popayato olehnya SOP Belum di ketahui secara detil.
- Kematian bayi tersebut belum di investigasi oleh tim sebagaimana mestinya seperti tahun tahun sebelumnya karena dikes tidak membentuk tim investigasi pada tahun ini karena alasan tidak memiliki anggaran ditengah angka kematian bayi di kabupaten Pohuwato berada di zona merah secara nasional.
Dari tiga kesimpulan tersebut ini kata Rozlan, penting menjadi perhatian bersama. Esensinya adalah Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Popayato kurang baik.
“Pertanyaannya apakah Dikes pernah mengevaluasi mutu pelayanan di puskesmas? dan setelah kami konfirmasi ke beberapa Puskesmas termasuk puskes Popayato terkait evaluasi mutu pelayanan dan kinerja puskesmas tidak dilaksanakan oleh Dinas kesehatan. Olehnya dari persoalan ini tidak pantas kalau dinas kesehatan dalam hal ini kadis menyalahkan Puskesmas secara utuhnya karean kegagalan dan menurunnya mutu pelayanan terjadi di sana ada andil dinas kesehatan karena tidak dilakukannya monitoring dan evaluasi mutu pelayanan di setiap puskesmas,” pungkas Rozlan.
Lebih lanjut juga Dir panua gold parnership ini juga mengkritisi jawaban Kadikes tidak membentuk tim investigasi kematian ibu dan bayi oleh Dinas kesehatan di tahun 2024 ini karena tidak ada agnggaran. Padahal hal ini menurutnya salah satu SPM Kesehatan yang terbaca secara nasional datanya dan Pohuwato berada di zona merah. Anehnya kata Rozlan, Dinas tidak membentuk tim investigasi di tahun 2024. Olehnya, dirinnya mendesak kepada DPRD untuk menindaklanjuti hasil RDP dan merekomendasikan:
1. Harus di lakukan evaluasi mutu pelayanan secara intens oleh dinas kesehatan untuk semua layanan kesehatan terhadap masyarakat demi mewujudkan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Mendesak DPRD untuk merekomendasikan dan menambah anggaran dikes agar terbentuk tim investigasi kematian ibu dan bayi guna mendapatkan referensi perencanaan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi kedepannya.
3. Mendesak DPRD untuk menambah anggaran Perjalanan dinas Kadis kesehatan di dalam daerah agar intens melakuakn monitoring di dalam daerah bukan saja di luar daerah.
4. Mendesak DPRD untuk merekomendasikan dikes untuk melakukan penguatan kapasitas penanganan Pasien sesuai SOP agar menghindari terjadi lagi seperti yang terjadi di puskesmas Popayato.
5. Mendesak DPRD untuk benar benar Mengseriusi kasus kematian bayi tersebut dengan mekanisme DPRD sebagaimana mestinya.
“Dari 5 Poin di atas kami berharap hal ini menjadi sebuah perbaikan bersama dari masalah yang terjadi di Pohuwato guna mewujudkan Pohuwato sehat maju dan sejaterah,” tandas Rozlan.