INIPOHUWATO.ID – Buntut masalah genangan air yang sudah lama dikeluhkan masyarakat di Desa Buntulia Selatan, Kecamatan Duhiadaa, kinerja Kades di Desa tersebut dipertanyakan.
Itu ditanyakan Wakil Ketua I Idris Kadji, dalam Rapat dengar pendapat yang digelar Komisi III DPRD Pohuwato terkaiat masalah genangan air di Desa Buntulia Selatan, Senin, (29/07/2024).
Bahkan Idris Kadji mempertanyakan kinerja Kades Buntulia Selatan selama menjabat. Di mana menurutnya, masalah terkait genangan air ini sudah menjadi keluhan masyarakat sejak bertahun-tahun lalu hingga saat ini.
“Ayah ini sudah berapa tahun menjabat disitu? Begitu bapak dilantik, pengeluhan ini sudah masuk ke saya. Berarti sudah 4 tahun progresnya itu tidak tertangani,” tanya Idris Kadji.
Tak hanya itu, Politisi Partai PKB tersebut menilai Pemerintah Desa terkesan lambat dalam menghadirkan solusi untuk masyarakat.
“Sudah 4 tahun bapak di sana. Nanti skarang lagi muncul. Sudah beberapa tahun itu tidak ada solusi untuk bisa mengeluarkan air disitu. Artinya kalau bicara teknis berikan ke PU. Bapak harusnya siapkan dana untuk itu. Jalan keluarnya buat saluran air disitu,” kesal Idris Kadji.
Sementara itu, Kades Buntulia Selatan, Sukiman Bagu, mengatakan bahwa saat ini pemerintah desa telah memikirkan penanganan genangan air tersebut.
“Kami sudah mengupayakan mediasi dulu dengan yang punya lahan, Alhamdulillah beliau sudah sampaikan dibebaskan lahan untuk pembuatan saluran,” kata Sukiman.
“Ini kan bekas sungai kalau disedot satu dua hari kayaknya tidak cukup. Jadi kami ambil jalan pintas untuk buat saluran itu satu kali kerja pak,” tambahnya.
Saat memimpin rapat tersebut, Idris Kadji pun sempat menyentil terkait adanya ketidak harmonisan antara Kepala Desa Buntulia Selatan dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua BPD, Rivon Tulen. Menurutnya itu hanya Miss komunikasi. Tetapi terkait permasalahan yang menjadi pembahasan, dirinya mengungkapkan bahwa masyarakat sudah pernah mengeluhkan hal itu kepadanya.
Bahkan kata Rivon, ada anak sekolah yang harus digendong orang tuanya saat menyebrangi genangan untuk pergi ke sekolah.
“Terimakasih atas waktunyaa, mohon maaf kalau kata bertolak belakang tidak. Saya sadar bahwa BPD adalah mitra kepala desa, tidak ada masalah hanya saja Miss komunikasi,” kata Rivon.
“Contohnya seperti masalah ini, ada masyarakat yang datang menyampaikan bahwa ada anak sekolah yang harus digendong melewati genangan itu. Mari kita sama-sama cari solusi,” jelasnya.
Turut hadir dalam RDP, Wakil Ketua 2 DPRD Pohuwato, Nirwan Due, Anggota DPRD Pohuwato, Beni Nento, Mohamad Afif, dan Al Amin Uduala, Ketua BPD Buntulia Selatan, Plt Camat Duhiada’a, Kadis PUPR Pohuwato, dan Kepala BPBD Pohuwato.
Editor: Iskandar